,

Gaya berpakaian unik ala Jepang

Jepang dikenal dengan negeri yang memiliki cabang budaya populer yang beragam. Setiap cabang budaya akan memilih identitasnya masing-masing. Identitas yang paling mencolok terlihat dari gaya dan model busana yang mereka kenakan. Seperti layaknya anak Punk yang menggunaka busana serba hitam dengan ornamen-ornamen besi dan model rambut yang berdiri tegak. Orang-orang Jepang juga memiliki sendiri cabang-cabang budaya mereka.


Buat sebagian orang Jepang budaya-budaya itu sudah merupakan gaya hidup yang permanen. Jadi bukan hanya soal model dan gaya berpakaian saja. Berikut ini ada 10 cabang budaya yang unik dengan model dan gaya berpakaian mereka Jepang yang juga unik:

1. Sukeban

 
Suke memilki arti perempuan, dan ban memiliki arti bos. Mereka dikenal suka membuat geng wanita. Dengan aktifitas seperti melakukan kekerasa, mengutil. Budaya ini mulai muncul pada tahun 60an. Terinspirasi oleh geng anak laki-laki yang biasa disebut Bancho. Kelompok Sukeban sendiri ada banyak. Namun yang terbesar di Jepang adalah “Kanto Women Delinquent Alliance” yang kurang lebih anggotanya hingga mencapai 20.000 gadis. Setiap kelompok memiliki aturan sendiri yang harus dipatuhi oleh anggotanya. Untuk mengetahui kelompok Sukeban ini biasanya dapat dilihat mereka menggunakan seragam sekolah pelaut mereka dan selalu bergerombol.

2. Takenokozoku

 
Budaya yang lahir di tahun 70-80an ini bergaya dengan baju yang longgar berwarna cerah seperti merah muda, biru muda, ungu muda, aksesoris yang berwarna cerah neon, manik-manik. Kegiatan mereka lebih bersenang-senang dengan cara memutar musik keras-keras di jalanan Harajuku kemudian menari secara bersamaan. Bahkan sekelompok besar Takenozoku akan membuat sebuah koreografi yang menarik. Kelompok inilah yang membuat Harajuku menjadi salah satu acuan street fashion di dunia.

3. Bosozoku dan Yanki

 
Tren budaya geng motor menjadi sangat populer di Jepang pada tahun 60an. Mereka dikenal dengan nama Bosozoku (Suku Kecepatan / Suku yang Cepat). Pada tahun 70an Bosozoku wanita mulai muncul setelah sebelumnya dikuasai para pria. Menurut kepolisian Jepang geng bermotor ini setidaknya ada sekitar 26.000 anggotanya. Pada tahun 80an anggota geng bermotor pria mulai berkurang, sedangkan geng bermotor wanita mulai bertambah banyak sehingga mereka menamakan diri mereka Yanki. Mereka seperti gabungan antara Bosozoku dan Sukeban, dari pakaian hampir mirip Bosozoku hanya saja menambahkan kain putih yang melilit dada, jubah panjang berbordir kanji, dan masker muka.

4. KoGal

 
Kata Gal di Jepang digunakan sejak tahun 80an untuk menyebut gadis yang mengikuti trend berpakaian. Kata Ko Gal sendiri digunakan oleh media masa Jepang pada awal 90an untuk menyebut para gadis remaja (SMA) yang ingin terlihat seperti anak kecil. Kata Ko sendiri kependekan dari Kodomo (anak-anak). Para KoGal ingin terlihat semuda mungkin dengan menggunakan aksesoris yang lucu-lucu, menggunakan seragam sekolah dengan rok pendek, kulit yang kecoklatan, rambut tidak terikat, dan tentu saja kaus kaki longgar yang terkenal. Beberapa dari mereka memang biasa diajak kencan oleh pria yang berusia menengah. Budaya ini kini telah berkembang menjadi Hime Gal yang bergaya seperti puteri.

5. Ganguro

 
Ganguro secara harafiah berarti “wajah hitam” merekan melakukan tanning yang sangat ekstrim hingga warna kulit mereka menjadi cokelat kehitaman. Selain ciri dari warna kulit, Ganguro juga menggunakan sepatu ber hak tinggi, pakaian yang mini, rambut yang terurai, eyeliner hitam, lensa kontak biru, foundation bedak putih disekitar mata, dan lipstik berwarna cerah mendekati putih. Salah satu kelompok Ganguro paling terkenal di Jepang adlah Buriteri, bahkan mereka pernah menjadi sampul sebuah majalah mode. Oleh masyarakat Jepang sendiri kelompok Ganguro sering dilecehkan dan dipandang jijik.

6. Manba

 
Kata Manba berasal dari nama seorang penyihir jelek dari cerita rakyat Jepang yang bernama Yamanba. Media masa Jepang sering menyebut nama Yamanba untuk menyebut Ganguro. Karena memang para pengguna gaya Manba memiliki banyak kesamaan secara penampilan dengan Ganguro. Hanya saja perbedaanya Manba melakukan kegiatan bersama-sma dalam menari para-para dalam satu kelompok. Dengan iringan musik techno. Salah satu kelompok Manba yang paling terkenal di Jepang bernama Angeleek.

7. Kigurumin

 
Kigurumin mungkin gaya yang tidak bertahan lama hanya sekitar tahun 2003-2004 saja. Mereka sekelompok yang suka nongkrong dan duduk-duduk di Shibuya dengan menggunakan baju yang nyaman. Seiring dengan boomingnya tokoh-tokoh kartun Jepang seperti Pikachu, Doraemon, Hamtaro, atau Winnie The Pooh banyak kostum mereka yang digunakan oleh para Kigurumin. Mereka juga membawa aksesoris yang lucu-lucu seperti dompet hewan, gantungan kunci lucu, dan makeup seperti Manba.

8. Nagomu Gal

 
Nagomu berawal dari sebuah label rekaman indie yang berdiri pada tahun 1983. Yang kemudian memiliki basis penggemar yang cukup besar di Jepang. Nagomu menyebut para penggemar mereka Nagomu Gal. Gaya berpakaian yang mereka gunakan lebih ke gaya berpakaian vintage seperti t-shirt lengan panjang, sepatu karet bersol tebal. Tren ini sendiri berangsur menghilang seiring dengan label Nagomu yang tutup pada tahun 1989.

9. Lolita

 
Lolita menjadi salah satu cabang budaya yang sangat populer di Jepang. Bahkan hingga masuk ke dalam dunia industri. Banyak merek pakaian yang mengkhususkan diri di model Lolita, seperti Baby The Stars Shine Bright, Metamorphose, dan Angelic. Lolita sendiri mulai berkembang pada akhir tahun 90an. Hampir seperti Nagomu yang dipengaruhi oleh musik, begitu juga gaya Lolita. Label musik yang memperkenalkan musik gothic dan visual-kei yang menjadi awal dari munculnya gaya Lolita. Kostum Lolita sendiri terinspirasi oleh pakaian periode Rococo. Ada banyak macam gaya dalam Lolita contohnya Sweet Lolita yang menggunakan warna-warna pastel, Punk Lolita yang benyak menggunakan ornamen rantai, Wa Lolita yang menggabungkan dengan gaya tradisional Jepang. Aksesoris yang terkenal dalam gaya Lolita adalah topi berenda, payung berenda, rok berenda, kaus kaki panjang.

10. Decora

 
Decora mulai berkembang pada tahun 1997. Ketika media masa mulai meng ekspose gaya jalanan anak muda Jepang. Banyak dari mereka yang membuat aksesoris sendiri. Semakin lama semakin banyak aksesoris yang unik dan nyentrik yang dibuat. Jadi untuk setiap pengguna gaya Decora akan memiliki aksesoris yang berbeda-beda. Namun satu hal yang membuat kesamaan dari mereka adalah warna yang cerah, banyak aksesoris yang dipakai secara bersamaan, dan lucu.



sumber: kabar jepang

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog kami, apabila ada tanggapan atau pertanyaan silahkan post tanggapan atau pertanyaan anda disini.

Thank you for visiting our Blog, if you have feedback or questions please post your comments or questions here.

私たちのブログを訪問していただきありがとうございます、あなたが意見やご質問がある場合は、ここにご意見やご質問を投稿してください。

 

Selamat Datang di Blog Midori Reunion Sukabumi | Terima Kasih Sudah Berkunjung © 2012 | Designed by Cheap Hair Accessories

Thanks to: Sovast Extensions Wholesale, Sovast Accessories Wholesale and Sovast Hair