,

Tanabata Matsuri: Festival Memperingati Bertemunya Hikoboshi dan Orihime

Tanabata Matsuri: Festival Memperingati Bertemunya Hikoboshi dan Orihime



Tepat pada tanggal 7 Juli di Jepang digelar festival Tanabata. Biasanya dilaksanakan do kota kota besar di Jepang, contohnya di Sendai ada “Sendai Tanabata”. Tidak hanya di Jepang festival ini juga diperingati di China dengan nama Qi Xi. Festival ini bertujuan untuk memperingati pergantian musim, karena biasanya pada bulan ke-7 hati ke-7 adalah bulan pertama di musim gugur. Sedangkan di Jepang sendiri perayaan Tanabata dilaksanakan sebelum perayaan Obon (serangkaian upacara tradisi untuk merayakan kedatangan arwah leluhur, biasanya dirayakan pada tanggal 15 Juli)

Ada berbagai versi dari asal muasal festival Tanabata. Ada legenda yang mengisahkan tentang seorang wanita bernama Tanabatatsume yang harus menenun pakaian untuk dewa ditepi sungai, menunggu di dalam rumah dan menjadi istri sang dewa untuk semalam agar desanya terhindar dari bencana.

Ada juga legenda yang menceritakan tentang kisah cinta Putri Raja Langit, Orihime dari rasi bintang Lyra yang pandai menenun dan seorang penggembala sapi dari rasi bintang Aquila bernama Hikoboshi. Karena hikoboshi rajin bekerja Raja Langit mengizinkan Hikoboshi dan Orihime untuk menikah. Mereka hidup bahagia berdua hingga melupakan pekerjaan masing-masing yaitu menenun dan menggembala sapi, hingga membuat Raja Langit marah besar. Alkisah mereka dipisahkan paksa dengan sungai Amanogawa (galaksi Bima Sakti) dan hanya diberi kesempatan bertemu setahun sekali pada bulan ke-7 hari ke-7. Dan setiap tahun sekawanan burung Kasasagi (Kucica korea, burung nasional Kore Selatan) setiap tahunnya akan membantu Orihime dan Hikoboshi untuk bertemu di tangah sungai.
Perayaannya sendiri berlangsung dimulai dari tengah malam hari ke-6 bulan ke-7 ketika bintang mulai bermunculan. Jika pada malam Tanabata tersebut terjadi hujan, maka hujan tersebut konon berasal dari air mata Orihime dan hikoboshi yang menangis karena tidak bisa bertemu. Festivalnya sendiri dimeriahkan dengan tradisi menulis permohonan diatas tanzaku (kertas 5 warna: hijau, merah, kuning, putih, hitam) yang kemudian diikatkan ke ranting daun bambu yang kemudian disebut sebagai pohon harapan.



sumber: wikipedia

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih sudah berkunjung ke Blog kami, apabila ada tanggapan atau pertanyaan silahkan post tanggapan atau pertanyaan anda disini.

Thank you for visiting our Blog, if you have feedback or questions please post your comments or questions here.

私たちのブログを訪問していただきありがとうございます、あなたが意見やご質問がある場合は、ここにご意見やご質問を投稿してください。

 

Selamat Datang di Blog Midori Reunion Sukabumi | Terima Kasih Sudah Berkunjung © 2012 | Designed by Cheap Hair Accessories

Thanks to: Sovast Extensions Wholesale, Sovast Accessories Wholesale and Sovast Hair